70% Perceraian Karena Masalah Ekonomi

06 Oct 2014 / 0 Comments

Jakarta -Tidak selalu keretakan ikatan dalam pasangan keluarga disebabkan oleh perselingkuhan, ada 70% perceraian di Indonesia bermula dari masalah ekonomi atau keuangan terutama keluarga muda. Sehingga keuangan dalam keluarga mendapatkan proporsi yang besar untuk dibicarakan ke pasangan kita agar tidak muncul masalah di kemudian hari. Berikut tips agar masalah keuangan t

Read More...

Dunia Olah Raga
Teknologi

Smartfren Andromax C

Smartfren Andromax C merupakan produk yang akan diluncurkan kembali kepasaran smartphone indonesia yang mana sebel...

Fasilitas iPad Berlapis Emas di Hotel Dubai

Para tamu di hotel ikonik berbentuk perahu layar di Dubai, Burj Al Arab akan diberikan fasilitas khusus berupa iPad ...

Kuliner

Ayam Salah Kodrat

Ayam salah kodrat, itulah nama tempat makan ini. Setiap sore kira-kira pukul 16.30 kami selalu menyempatkan diri mak...

Kuliner Bakso; Pojok Desa

Jika anda berkunjung ke Kecamatan Petir, jangan lupa untuk mampir ke bakso Sukat. Bakso yang menjadi primadona di p...

Kolom Pendidikan
Kilas Daerah

Antusiasme Warga Kampung Kedokan

Rabu (19/02/14) survei ke kampung Kedokan. Cuaca sore itu sedikit mendung dan jalanan becek bercampur lumpur. Kondis...

Kilas Internasional

Bayi Mungil William-Kate Jadi Aset Pariwisata Inggris

LONDON ­– Kota London tengah merayakan kelahiran cucu kerajaan pertama dari Pangeran William dan Kate Middleton seca...

Jembatan di Washington Ambruk, Mobil-Mobil Tercebur ke Sungai

OLYMPIA -- Sebagian jembatan empat-jalur di atas satu sungai di daerah pedesaan di sebelah utara Seattle ambruk pada...

Israel Coba Bunuh Pasien Palestina dengan Gas Beracun

Gaza -- Dinas Kesehatan Palestina menuding pihak penjajah Israel berusaha membunuh sejumlah pasien Palestina dengan ...

Kilas Nasional

Jadi Pengawas Di TPS 7

Tanggal 09 April memang merupakan tanggal yang mencemaskan. Terutama bagi politikus partai dan yang mencalonkan diri...

KPK cegah Ratu Atut Chosiyah Ke Luar Negri

Jakarta (ANTARA News) - Komisi Pemberantasan Korupsi mencegah Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah pergi ke luar neger...

Miss World, Ini Penjajahan Karakter Bangsa

Miss World merupakan kontes kecantikan tingkat dunia yang diprakarsai oleh Eric Morley pada tahun 1951 dan pertama k...

Entertainment

Adjie Pangestu Tahu Tempat Makan Enak

Selama pacaran dengan Adjie Pangestu, pesinetron Bella Shofie sering dibawakan makanan. Bahkan, Adjie tahu makanan-m...

Opini Publik

Mempersiapakan Generasi Terbaik

Anak merupakan aset yang paling berharga dalam keluarga. Sebuah keluarga tidak lengkap bila tidak ada yang namanya ...

Kebudayaan
Wisata
Kesehatan
Kamis, 23 Mei 2013
Posted by Unknown

Khadijah, Kartini dan Ollie

Raden Ajeng Kartini, seorang wanita yang berjuang untuk kebebasan wanita dari penjajahan Belanda dan juga kungkungan adat diseluruh pelosok tanah air. Seorang pahlawan nasional yang berjuang dengan mengeluarkan pendapatnya melalui tulisan surat yang terkumpul dalam buku Habis Gelap Terbitlah Terang, Boeah Pikiran.

Jika melihat kembali kepada masa perjuangan Islam, Khadijah Al-Kubra, istri pertama Nabi Muhammad SAW bisa dikatakan sebagai "Kartini" pada masanya. Perannya sebagai pendukung penuh Nabi Muhammad yang berjuang di jalan Islam patut dicontoh. Khadijah adalah perempuan pertama yang percaya dan masuk agama Islam. Beliau pula yang mendukung Nabi Muhammad sebagai nabi. Khadijah selalu berada di sisi Nabi Muhammad baik dalam keadaan suka maupun duka.

Nabi Muhammad pernah bercerita tentang Khadijah kepada Aisyah, istrinya yang cemburu akan kecintaan Nabi kepada Khadijah. Nabi mengatakan, "Semua istri-istriku pengorbananya tidak ada apa-apanya dibandingkan Khadijah. Sebelum Islam diterima di muka bumi ini, dia orang pertama kali dan percaya bahwa Islam agama yang hak. Ketika aku dalam keadaan gelisah dan risau, dia selalu menghiburku. Dia rela semua hartanya digunakan berjuang di jalan Allah. Dia menemaniku di kala banyak duka dan sedikit suka. Itulah kenapa aku sangat mencintai Khadijah dibanding dengan istri yang lain,”.

RA Kartini juga memperjuangkan hak wanita pada masanya. Disaat itu wanita tidak diperbolehkan untuk bersekolah. Kartini yang sempat mendapatkan pendidikan hingga umur 12 tahun, mengutarakan pikirannya melalui surat yang ia kirim kepada teman-temannya di Belanda.

Kini, bermunculan para "Kartini" modern diberbagai bidang di Indonesia. Salah satunya Aulia Halimatussadiah, atau yang biasa dikenal sebagai Ollie. Seorang perempuan yang telah memanfaatkan IT agar perempuan lebih berkembang. Dengan membuat sebuah website online self publishing www.nulisbuku.com, Ollie membuat banyak penulis yang kebanyakan adalah ibu-ibu rumah tangga dapat menerbitkan bukunya sendiri tanpa modal melalui website tersebut. Menulis buku juga telah berkembang menjadi komunitas penulis di berbagai kota besar di Indonesia.

Selamat Hari Kartini, semoga perjuangan Khadijah, RA Kartini dan Ollie menginspirasi para wanita untuk berbuat yang terbaik pada masing-masing bidang yang dijalani.

Fitri Hidayanti

.

0 komentar "Khadijah, Kartini dan Ollie"