Senin, 22 Juli 2013
Posted by Unknown
Kelebihan menikah dibanding pacaran
Semua pasangan yang merajut kasih dalam hubungan pacaran tentu ingin melanjutkan pada jenjang pernikahan. Tapi tak sedikit pula yang masih mengulur waktu untuk menikah karena masih ingin bebas dan belum siap dengan komitmen. Sejatinya, pernikahan justru menguatkan hubungan dan memberi perlindungan pada masa depan Anda. Berikut perbedaan menikah dan pacaran dilansir magforwomen.
1. Komitmen
Pernikahan memerlukan komitmen kuat karena Anda mengambil sumpah di depan semua orang yang Anda cintai serta di hadapan Tuhan. Anda bersumpah untuk saling mencintai dalam sakit dan sehat dalam sebuah upacara yang sakral. Anda berdua bertanggung jawab atas kegagalan atau kesuksesan pernikahan. Sementara pacaran tidak ada ikatan seperti itu jadi Anda bisa bebas, maka tak heran jika banyak remaja yang selingkuh saat berpacaran.
2. Mengakhiri hubungan
Jika Anda ingin bercerai, Anda harus melewati prosedur hukum yang panjang. Selain itu ada banyak hal yang harus dipertimbangkan sebelum bercerai yakni keluarga besar, anak-anak dan sebagainya. Setelah bercerai, baik pria dan wanita masih memiliki tanggung jawab untuk mengurus anak, jadi tidak lepas tangan begitu saja.
Sementara jika ingin memutuskan hubungan pacaran tidak akan serumit ini. Anda bisa mengakhiri lewat telepon, jejaring sosial bahkan bisa putus sambung kapan saja.
3. Ikatan suci
Pernikahan melibatkan dua Individu yang benar-benar saling tergantung dan membutuhkan dan berada dalam ikatan yang suci. Di sisi lain, tidak ada ikatan suci dalam pacaran. Bahkan dalam satu agama, pacaran juga tidak dianjurkan karena dapat memicu terjadinya free sex.
4. Keterlibatan keluarga
Ketika menikah, Anda tidak hanya menikahi pasangan, tapi juga menggabungkan dua keluarga besar yang awalnya mungkin tidak saling mengenal. Sedangkan pacaran, keluarga besar tidak akan banyak terlibat dengan hubungan Anda bahkan tidak peduli.
5. Kemungkinan perselingkuhan
Studi menunjukkan bahwa mereka yang pacaran lebih rentan terhadap perselingkuhan dibandingkan dengan pasangan yang menikah. Penelitian dari Western Washington University menunjukkan bahwa 20 persen dari perempuan kumpul kebo.
Sebuah Survei Seks Nasional, menunjukkan pria yang dalam hubungan pacaran empat kali lebih mungkin selingkuh daripada pria menikah. Itu disebabkan karena pacaran tidak ada ikatan hukum dan agama, sehingga lebih mudah untuk berselingkuh.
6. Aspek hukum
Ada suatu aturan dalam pernikahan dan jika dilanggar dapat dituntut ke jalur hukum atau perceraian. Misalnya tidak memberi nafkah lahir batin, menelantarkan anak, KDRT, perselingkuhan dan lainnya. Sementara dalam pacaran, jika Anda tidak memberi nafkah pada pasangan tidak akan dihukum, karena itu bukan suatu kewajiban.
7. Lebih aman
Anda bisa bebas pergi ke mana pun hingga malam hari tanpa takut dimarahi orang tua atau menjadi gunjingan para warga. Dari segi agama tentu juga lebih baik, karena terhindar dari dosa. Sebab Anda sudah resmi menikah. Berbeda dengan pacaran, Anda akan sering digosipkan terlebih jika sudah pacaran lama tapi tak kunjung menikah.
Setelah mengetahui hal tersebut, apakah terbesit keinginan menikah dalam pikiran Anda? [sumber]
1. Komitmen
Pernikahan memerlukan komitmen kuat karena Anda mengambil sumpah di depan semua orang yang Anda cintai serta di hadapan Tuhan. Anda bersumpah untuk saling mencintai dalam sakit dan sehat dalam sebuah upacara yang sakral. Anda berdua bertanggung jawab atas kegagalan atau kesuksesan pernikahan. Sementara pacaran tidak ada ikatan seperti itu jadi Anda bisa bebas, maka tak heran jika banyak remaja yang selingkuh saat berpacaran.
2. Mengakhiri hubungan
Jika Anda ingin bercerai, Anda harus melewati prosedur hukum yang panjang. Selain itu ada banyak hal yang harus dipertimbangkan sebelum bercerai yakni keluarga besar, anak-anak dan sebagainya. Setelah bercerai, baik pria dan wanita masih memiliki tanggung jawab untuk mengurus anak, jadi tidak lepas tangan begitu saja.
Sementara jika ingin memutuskan hubungan pacaran tidak akan serumit ini. Anda bisa mengakhiri lewat telepon, jejaring sosial bahkan bisa putus sambung kapan saja.
3. Ikatan suci
Pernikahan melibatkan dua Individu yang benar-benar saling tergantung dan membutuhkan dan berada dalam ikatan yang suci. Di sisi lain, tidak ada ikatan suci dalam pacaran. Bahkan dalam satu agama, pacaran juga tidak dianjurkan karena dapat memicu terjadinya free sex.
4. Keterlibatan keluarga
Ketika menikah, Anda tidak hanya menikahi pasangan, tapi juga menggabungkan dua keluarga besar yang awalnya mungkin tidak saling mengenal. Sedangkan pacaran, keluarga besar tidak akan banyak terlibat dengan hubungan Anda bahkan tidak peduli.
5. Kemungkinan perselingkuhan
Studi menunjukkan bahwa mereka yang pacaran lebih rentan terhadap perselingkuhan dibandingkan dengan pasangan yang menikah. Penelitian dari Western Washington University menunjukkan bahwa 20 persen dari perempuan kumpul kebo.
Sebuah Survei Seks Nasional, menunjukkan pria yang dalam hubungan pacaran empat kali lebih mungkin selingkuh daripada pria menikah. Itu disebabkan karena pacaran tidak ada ikatan hukum dan agama, sehingga lebih mudah untuk berselingkuh.
6. Aspek hukum
Ada suatu aturan dalam pernikahan dan jika dilanggar dapat dituntut ke jalur hukum atau perceraian. Misalnya tidak memberi nafkah lahir batin, menelantarkan anak, KDRT, perselingkuhan dan lainnya. Sementara dalam pacaran, jika Anda tidak memberi nafkah pada pasangan tidak akan dihukum, karena itu bukan suatu kewajiban.
7. Lebih aman
Anda bisa bebas pergi ke mana pun hingga malam hari tanpa takut dimarahi orang tua atau menjadi gunjingan para warga. Dari segi agama tentu juga lebih baik, karena terhindar dari dosa. Sebab Anda sudah resmi menikah. Berbeda dengan pacaran, Anda akan sering digosipkan terlebih jika sudah pacaran lama tapi tak kunjung menikah.
Setelah mengetahui hal tersebut, apakah terbesit keinginan menikah dalam pikiran Anda? [sumber]