Jumat, 23 Mei 2014
Posted by Unknown

Jadi Pengawas Di TPS 7

Tanggal 09 April memang merupakan tanggal yang mencemaskan. Terutama bagi politikus partai dan yang mencalonkan diri sebagai calon DPRD Pusat, DPRD Provinsi, DPR Kabupaten dan DPD Wilayah. (kalau tidak salah). Ada empat warna yang digunakan, warna kuning, biru, hijau dan merah.

Waktu itu saya diminta oleh salah satu parpol untuk menjadi saksi. Itu pun dadakan, kira-kia sore hari sebelum magrib yang bersangkutan datang ke rumah dan memberikan surat rekomendasi untuk menjadi saksi partai. Dengan sedikit arahan saya pun menyetujuinya. Alasannya sih sebenarnya sederhana, daripada gak punya kegitan mendingan nyari kesibukan.

Saya dapat tugas di Tempat Pemungutan Suara  (TPS) 7. Dan letaknya itu di sekolah dasar (SD) tempat di mana saya sekolah dulu. Kebetulan yang menjadi ketua dan sekaligus pelaksana TPS itu guru MTs saya juga. Sehingga kurang lebih tanggal 09 April itu menjadi ajang temu kangen, hehehehhhe.

Meski letaknya lumayan jauh, tetapi semua pelaksana di TPS 7 saya kenal semua. Sebab ketika Sekolah Dasar dulu banyak sekali kenalan dan teman-teman dari kampung lain, sehingga kalau ada yang tidak kenal pasti nanya ke mereka. Apalagi kalau nama bapaknya, pasti kenal semua, meski satu kelas jumlahnya bisa lebih dari 30 orang.

Kembali ke masalah pemilu 2014. Karena sistem yang digunakan itu berbeda maka sosialisasi itu sangat penting. Tetapi tidak semua calon yang terdaftar melakukan hal yang demikian terhadap masyarakat, terutama kepada lansia. Efek buruknya yaitu jumlah suara golput itu membludak dan bahkan bisa dikatakan 70% suara itu dari seluruh TPS golput.

Golput bukan karena enggan memilih calon yang tidak sesuai dengan pilihan, tetapi disebabkan karena ketidaktahuan mereka bagaimana tatacara memilih (mencoblos). Tak hanya itu, bagi sebagian orang yang merasa anti dengan partai tentu tidak datang ke TPS. Bagitu juga, bagi mereka yang sibuk bekerja di Ibu Kota. Daripada pulang mendingan lembur, lumayan bisa dapat tambahan.

Itu sekelumit penyebab golput pada pemilihan umum 2014 menurut analisis saya. Tak hanya fenomena golput, tetapi fenomena "serangan fajar" juga begitu nampak. Alhamduliah meski ada serangan fajar, saya menolak dengan halus, dan saya katakan "sudah ungannya buat pan jenengan saja..." Sebab dalam keyakinan saya "penyuap dan yang disuap tempatnya neraka".

Tetapi setelah saya cari tahu terkait redaksi hadits tersebut ternyata tidak ada, Bahkan yang lebih mahsyur (terkenal) ialah "la'anaAllahu.." Allah melaknat. "Allah melaknat penyuap dan yang disuap". Karena penasaran, saya pun menyempatkan diri untuk berkirim pesan ke salah satu Ustadz yang sempat mengajar ketika di pesantren dulu. Jawaban yang beliau berikan itu sama. Hadits yang mahsyur itu hanya sebatas "Allah melaknat penyuap dan yang disuap".

Mungkin maksud hadits dhaif yang mengatakan "penyuap dan yang disuap tempatnya neraka" yaitu bertujuan untuk membentengi seseorang, sehingga menghindari perbuatan suap-menyuap. Terbukti meski sudah banyak yang tahu terkait hadits yang dhaif ini nyatanya banyak orang yang seolah-olah tidak takut akan api neraka. Naudzubillahi min dzalik.. 


###

Sekitar pukul 07.00 saya sudah berada di TPS dan langsung mengikuti upacara pembukaan dan sekaligus pengecekan jumlah surat suara, kotak suara dan jumlah pemilih yang ada di TPS 7. Setelah selesai semua, barulah para pemilih dipanggil satu persatu untuk memilih. Karena saya memilih di TPS yang lain, maka saya pun memilih pulang dan menggunakan hak pilih.

Setelah memilih dan sarapan, saya kembali ke TPS 7. sekitar tengah hari semua pemilih sudah memilih semua. Sekitar pukul 13.00 barulah penghitungan dimulai. Diprediksi sore hari akan selesai, ternyata penghitungan itu baru selesai sebelum magrib. Setelah magrib kami juga menghitung ulang dan menulis ulang jumlah suara sebagai bukti.

Selesai semua sekitar pukul 20.30. Karena dirasa sudah malam saya langsung tancap gas dan menuju rumah. Sepanjang perjalanan ternyata masih banyak TPS lain yang belum selesai menghitung, bahkan untuk memindahkan saja belum. Karena sistem dan model yang baru seperti ini tak ayal ada yang barus selesai sekitar pukul 02.00 dini hari dan bahkan esok paginya. []
 

.

0 komentar "Jadi Pengawas Di TPS 7"